Menjadi Seorang Pasien

Hai, selamat siang! Gue baru aja selesai makan siang nih, rasanya biasa aja. Sama kaya makan siang pada umumnya. Habis selesai nulis ini, gue akan balesin komen, lalu BW, lalu lanjut beberapa kerjaan di volunteer

🎗️🎗️🎗️

Sejak dulu, gue selalu suka baca-baca buku tentang self-improvement , supaya gue yang notabenenya anak yang gampang mikir hal-hal unfaedah, bisa terus ada di jalan yang lurus. Eh? 🤣 Dari buku tentang gimana caranya untuk fokus pada diri sendiri, sampai gimana caranya enggak usah peduli sama omongan orang. Beberapanya masih gue perjuangkan untuk selesai. 

Tapi mau heads up, ini cerita personal gue. Well, gue selalu menganggap gue baik-baik saja. Gue selalu yakin kalau gue ya oke aja. Pendeknya, gue sehat baik fisik maupun mental. But, I think I was wrong.

Seharusnya, gue menyadari itu ketika pertama kali niat untuk suicide ada ketika gue berumur 17 tahun. Ketika sore yang cerah gue habiskan untuk diam-diam nggak pulang ke rumah langsung selepas sekolah hingga gerbang sekolah ditutup, ketika gue diam-diam menginjakkan kaki di atas balkon dan memilih tempat mana yang seandainya kaki ini lompat ke bawah, gue bisa dipastikan enggak ada lagi di bumi. Seharusnya, gue menyadari ada yang salah di diri gue ketika karet gelang jadi pelampiasan untuk menyakiti diri sendiri. 

Tapi sebelum terlambat, dengan kesadaran penuh gue memutuskan untuk menemui seorang profesional. Seorang psikolog dengan spesialisasi trauma, anxiety, self conflict & stress, jadi pertimbangan gue untuk membantu menyimpulkan sebenarnya ada apa dengan diri gue.

Bercerita di sini sama beratnya ketika mengumpulkan niat untuk pergi menemui ahli. Gue masih harus menjalani serangkaian sesi konseling untuk beberapa waktu ke depan, sampai dirasa gue cukup pulih. 

Kemarin, saat gue membuka akun facebook setelah sekian lama, ada satu postingan di beranda yang cukup menyentil sisi gue yang saat ini. Bahkan di facebook pun gue secara sengaja ikutan gabung di beberapa grup tentang forum "healing". Di sana, ada banyak orang yang menumpahkan keluh kesah masing-masing. Tak jarang, kalau yang dijumpai adalah topik yang tabu, postingan itu akan diserbu oleh netizen-netizen dengan mulut tidak warasnya. Akhirnya forum yang ditujukan untuk saling memberi solusi, malah berakhir dengan kegaduhan yang tak pantas di kolom komentar.

Hm... Gue tampaknya harus sedikit lebih bersyukur. Kenyataan bahwa akhirnya gue harus menjadi seorang pasien, tapi toh gue pergi ke orang yang tepat. Sama seperti ketika gue berobat ke dokter, ada "resep" yang diberikan oleh psikolog ke gue dalam rangka mengobati gue yang boleh dikatakan sedang sakit. 

Gue bersyukur masih diberi kesempatan, rezeki untuk berobat, serta kesadaran untuk segera menolong diri sendiri. Sekarang gue baru paham tentang makna sehat adalah nikmat yang paling berharga

Gue berdoa, semoga di manapun teman-teman berada, apapun masalah yang sedang dihadapi, bisa diberikan kemudahan dalam menyelesaikannya. 


🎗️🎗️🎗️

Ps : Kalau tulisan ini berhasil tayang di blog, itu artinya gue dalam keadaan membaik. 


16 komentar

  1. Glad to hear bahwa Syifa sekarang udah membaik :D
    Syifa, kamu kuat! Kamu hebat! Kamu pasti mampu melewati ini semua dengan baik. Semangat Syifa 😘🤗.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih Kak Lia 💕 Aamiin.. Sehat selalu untuk Kak Lia! Oh iya, selamat lebaran Kak Lia! Wkwkwk telat 🤣

      Delete
  2. I know how you feel Syif 🥲.. Been through that too.. Tapi Tuhan Maha Penyayang.. Seek help if we need one. Ok?

    Tuhan selalu punya cara2 yg spesial untuk menolong kita. Bisa dari memori yg tetiba pop out di kepala, coincidence yang nggak prnah terpikirkan sebelumnya, atau melalui tangan orang2 baik di sekeliling kita.. setidaknya itu yg aku pelajari selama beberapa waktu terakhir ini.

    Semangatt Ya. Sehat selalu untuk Syifana..

    Kehidupan memang terkadang menunjukkan sisi taringnya. Tapi apalah sisi taring itu, kalau kita selalu bawa alat kikir untuk mengikirnya.. haha *ngomong apa dah aku 😁😁* Always look on the bright side of life.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe, makasih Kak Bayu... Berharap baik Kak Bayu maupun aku bisa overcome situasi ini ya... Semangat untuk Kak Bayu juga..

      Delete
  3. Tulisannya sudah tayang syukurlah artinya sudah membaik 🙂, mbak Syifana. Betul pergi ke ahlinya adalah tindakan yang tepat. Saya sendiri sebetulnya meragukan efektivitas forum atau grup healing online, ya. Apalagi kalau jumlah peserta berikut penonton awam lebih besar. Tidak jarang hasilnya malah orang semakin pusing, karena isinya adalah permasalahan semua. Lebih efektif bila personal atau dalam grup kecil dengan bimbingan ahli.Belum ada kasus diserbu ucapan netizen.Bahaya malah.😅 Semoga semakin hari semakin baik dan tetap semangat, ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hola Kak Phebie, lama nggak ngobrol nih..

      Iya, aku pun juga berharap mereka yang ada di forum itu bisa pergi menemui orang yang tepat, mendapatkan sedikit bantuan, dan meringankan sedikit beban mereka.

      Sehat selalu Kak Phebie 💕

      Delete
  4. Alhamdulillah kalo mba Syifa udah membaik. Dengan membaca tulisan mba sedikit bnyak saya paham dan kali ini saya cuma mau bilang tetep semangat dan tetep kuat ya mba. Oh iya salam kenal ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Kak Ilham salam kenal juga ya! Terimakasih sudah menyempatkan membaca tulisanku. Terimakasih atas dukungannya juga...

      Sehat selalu Kak Ilham 🙂

      Delete
  5. Seneng membacanya, kalo Syifa sudah membaik :).

    Aku juga ga percaya Ama forum2 yg katanya bisa membantu utk healing perasaan2 depresi dan tertekan. Dari dulu aku prefer ketemu dokter utk hal2 begitu. Menuliskan dalam sosial media, buatku ga membantu sih. Malah sbnrnya agak kuatir karena dianggab toxic nantinya.

    Tapi bukan berarti aku menentang dan benci dengan org2 yg suka menuliskan masalahnya di sosmed yaaa. Ada kok temenku yg begitu. Tapi aku ga benci Krn aku tahu dia butuh seperti itu. Mungkin itu cara dia buat healing dan nyalurin perasaan tertekannya. Lagipula, ngerti kok, datang ke psikolog itu bukannya murah. Ga semua orang mampu :).

    Semangat ya mba syifaa ... Semoga kita semua selalu diksh nikmat sehat Ama yg Maha Kuasa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Senang juga membaca komentar Kak Fanny 🤗

      Dulu juga sempat berpikir gabung di grup healing online akan membantuku. Meski hingga detik ini aku nggak pernah menulis apapun tentang masalahku di grup itu, tapi aku tetap merasa bahwa teman-teman yang ada di sana sometimes merasa dihakimi. Sedih kalau tahu kenyataan itu.

      Menurutku Kak Fanny juga sudah benar. Sebab setiap orang berbeda, maka berbeda pula cara menyikapi setiap masalah yang hadir.

      Semangat juga untuk Kak Fanny. God bless you and your family Kak 💕

      Delete
  6. *sending virtual hugs for syifa*

    yang paling pertama bisa nolong diri kita itu memang kita sendiri, ya...
    so glad that you decided to consul and hope you are getting better and better, day by day 🤗

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hola Kak Hicha... Thanks for hugging me 🤗

      Iya, that is true Kak.. Yang pertama sadar juga harus dari diri sendiri Kak, baru orang lain bisa menolong.

      Semoga Kak Hicha juga sehat selalu ya. Thank you so much Kak 💕

      Delete
  7. Syukur Syifa sudah dalam keadaan yang membaik. :)
    Syukur juga Syifa mau melawan rasa malas dan pergi ke ahlinya untuk konsultasi.

    Grup online gitu malah ga sesuai dengan namanya ya... Tapi ya karena grup online sih jadinya tujuannya kurang bisa tercapai karena bisa saja pakai akun-akun fake juga kan buat kasih komentar jahat huhuhu

    Semoga keadaan Syifa lebih baik lagi ya dari sekarang. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Heheh iyah nih Kak Friska. 😊

      Iya, sedihnya kalau yang komen pada jahat ya Kak Friska.. Kasihan yang udah berani cerita tapi malah dijudge. Udah gitu akun mereka sukanya fake. Haduuh 😌

      Aamiin... Thank you Kak Friska!

      Delete
  8. Semoga sekarang Shifa sudah makin membaik. Baca tulisannya sepertinya memang ada masalah yang berat bahkan sampai kepikiran suicide.

    Sudah tepat memang datang ke psikolog kalo ada masalah yang kadang susah diceritakan kepada orang lain. Kalo menulis di sosmed apalagi di grup memang agak susah, kadang bukan dapat solusi tapi malah.. ya begitulah.

    Tetap semangat ya Shifa. 😃

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Kak Agus, terimakasih sudah komen di sini. Hehe, iya aku rasa dengan pergi ke ahli adalah pilihan yang tepat.

      Semangat juga untuk Kakak :)

      Delete