Study, Work, and Volunteer (Gap Year Moment)

Pukul 12 malem, gue belum tidur gara-gara saking banyaknya pikiran di otak gue. Gimana enggak, jadwal ujian perguruan tinggi sebentar lagi. Ditambah, barusan si ibu duduk di hadapan gue lalu mengajukan banyak pertanyaan terkait masa depan.

Ujungnya,  gue jadi mikir lagi apakah pilihan gue sudah tepat ya? Gue takut kalau salah langkah, mungkin klise tapi gue emang takut salah jurusan. Nggak cuma itu, ketakukan gue juga meliputi hal finansial. Secara, entah pada akhirnya gue lolos di PTN atau di PTS sudah pasti orang tua bakal tetap ngeluarin duit juga. Gue takut mengecewakan mereka, entah kenapa mungkin bawaan anak pertama rasanya beban di pundak gue tuh berat aja gitu. Meskipun adek gue cuma sebiji, tapi tetep aja rasanya berat. 

Belum lagi mikirin pesaing di luar sana. Untuk prodi yang gue ambil aja, peminat tahun lalu hampir mencapai 1800an orang, dan kuota diterimanya hanya 70an. Silahkan berasumsi betapa susahnya tes masuk ke perguruan tinggi. Dan soalnya yang sangat tidak manusiawi. Dan lagi, gue yang anak science malah ngambil mata ujian soshum. Hft, nano-nano sekali rasanya. 

Tapi meskipun nggak lolos pun, gue tetap akan cari kampus sesuai dengan jurusan yang gue inginkan. Oh iya, berkas gue yang nyangkut di universitas luar negeri sudah gue lupakan. Tentu saja, selain karena sulit dan persaingannya yang lebih tidak masuk akal. 

Tahun lalu, gue memilih gap year sebab waktu itu gue juga sadar diri. Kondisi ekonomi keluarga sedang tidak baik-baik saja, apalagi waktu awal-awal corona, pemasukan yang stabil hanya dari ibu. Sedang dari ayah merosot drastis.

Waktu itu, gue sempat daftar banyak banget beasiswa. Dan ya, gue hampir saja lolos di salah satu beasiswa kalau gue tidak gagal dalam seleksi interview. Sama seperti umumnya beasiswa, persyaratannya selain nilai akademik juga nilai prestasi. Lalu ada tes tertulis. Study plan dan motivation letter. Dan yang nggak kalah urgent adalah surat rekomendasi. 

Gue lolos di semua sesi, dan tinggal satu sesi yaitu interview. Disitulah nasib gue dipertaruhkan. Gue ingat betul gimana sangat tidak balancenya proses interview itu. Dimana-mana, setau gue jumlah orang yang menginterview paling-paling tiga atau empat. Dan kala itu, seingat gue, ada 10 orang yang bertempur dengan gue habis-habisan. Dengan sungguh tidak berbelas hati, mereka bertanya ini dan itu tanpa henti. 🤣 Bisa ditebak gimana endingnya. Failed

Waktu itu nggak begitu down. Justru gue down bukan karena hasil interviewnya, tapi gemes liat lini masa instagram teman-teman gue yang isinya twibbon OSPEK. Sungguh terlalu! 😤 Maka dari itu, sebagai bentuk respect bagi teman-teman yang senasib dengan gue, gue berjanji jika tahun ini gue kembali masuk sekolah GUE TIDAK AKAN UPLOAD TWIBBON di akun real gue. Untungnya gue punya akun instagram lain yang memang kebetulan namanya gue bikin pseudonym. Dan di akun itu sama sekali tidak pernah terpampang foto gue. Dan tentu saja, tidak ada followersnya. Haha 🤣 

Entahlah, satu tahun masa vakum ini seharusnya banyak sekali yang bisa gue ambil. Satu diantaranya adalah gue berkesempatan dapat cuan sendiri melalui hasil keringat gua. Haha 🤣 Gue pun termasuk beruntung, sebab gue bisa dapat kerjaan yang nggak mlenceng jauh dari hal yang gue suka. Apa lagi kalau bukan hal-hal yang berhubungan dengan main PC atau laptop. Gue juga beruntung, sebab kebanyakan teman-teman seangkatan yang belum lanjut kuliah, gue termasuk cepat dalam hal dapat kerjaan ini. Kuncinya sih satu, bagusin di CV. Sama jangan gugup kalau interview. Terakhir, jangan lupa berdoa. Seenggaknya dari pengalaman ini, gue belajar hal-hal tadi untuk bekal di masa depan ketika gue apply job di tempat lain. Oh iya, gue juga akhirnya disadarkan bahwa dunia kerja itu sungguh keras! Hahah 🤣 

Kalau dulu waktu sekolah ada pelajaran yang nggak paham bisa ditinggal, tapi kalau kerjaan lagi susah lalu ditinggal, siap-siap kena damprat atasan. Thankfully gue belum pernah dan jangan sampai. Hahaha 🤣 

Terus juga dari pengalaman kerja, sisi positifnya adalah emosi gue lebih stabil. Iya serius! Karena pekerjaan gue juga menuntut gue untuk berbicara dengan banyak orang dari berbagai usia baik melalui telepon ataupun secara langsung. Gue jadi belajar cara menghadapi karakter setiap orang. Dan iya, karakter setiap orang itu unik! 

Dan terakhir masa gap year gue juga diisi oleh kegiatan volunteer. Lagi, karakter gue yang selalu mau belajar banyak hal. Modal percaya diri, gue submit aplikasi lamaran untuk program magang di beberapa NGO atau LSM. Dari beberapa aplikasi itu, ada satu yang nyangkut. Dengan berani, gue ambil tawaran itu. Tapi tetap saja, sebelum gue resmi ikut volunteer gue harus menyerahkan CV dan portofolio. Untungnya, ini kali kesekian buat CV dan portofolio. Jadi, nggak susah-susah amat. 

LSM dimana gue ikut volunteer ini adalah organisasi non-profit di kawasan Jakarta Selatan. Visi dan misinya adalah mencegah kekerasan seksual pada anak dan eksploitasi anak dalam pariwisata. Kakak-kakak blogger yang tinggal di Jakarta mungkin tahu. Haha 🤣 Gue dapat posisi sebagai content writer, baik di website maupun sosial media. Beruntungnya lagi, karena masih pandemi gue masih bisa doing volunteer by online

Ada satu fakta bahwa diantara peserta volunteer itu, ternyata gue yang paling muda! 🤣 Dan dari sana, gue ketemu banyak kakak-kakak dari universitas-universitas top Indonesia. Gue jadi insecure sendiri ketika tahu cuma gue satu-satunya yang baru lulus SMA. Dan yang bikin gue salut, kakak-kakak itu memang punya pemikiran yang luar biasa. Jadilah gue paham bahwa menembus batas limit itu sebuah keharusan kalau mau upgrade diri. Seandainya gue nggak kirim CV waktu itu, tentu saja gue nggak bakal ada di sini sekarang. 

Sudahlah, gue mau tidur. Hahah 🤣 Kayaknya ini jadi postingan terakhir sebelum Maret berakhir. Gue akan tes di pertengahan bulan April. Oleh karena itu, gue akan mengurangi intensitas gue ngblog yang memang selalu gue lakukan hahaha 🤣 Gue tetap BW ke teman-teman blogger lain setelah belajar biasanya, cuma tidak  meninggalkan komentar saja. Hahahah, alasan 🤣

Selamat akhir pekan, teman-teman 💕



32 komentar

  1. SEMANGAT SYIFANAAAA, I KNOW YOU CAN DO IT YEAAY!💪🏻💕💕

    Been there done that, jadi paham banget gimana rasanya bergelut sama urusan SBMPTN, sampai ke tetek bengeknya😂 Mungkin yang ingin aku sampaikan untuk Syifana adalah, just focus on yourself, what you wanna do, what you want to achieve. Pengalaman dulu waktu kakak ikut SNMPTN, SBMPTN, sampe UM (Alhamdulillahnya keterima yg ini😭), beruntung media sosial belum se-harsh sekarang. Mungkin satu-satunya medsos yang konsepnya kayak IG story cuma snapchat, dan IG pun belum seheboh sekarang, jadi beruntung punya waktu untuk lebih fokus dengan diri sendiri. Meski sekarang situasinya berbeda, kakak yakin Syifana bisa melalui ini dan memberikan usaha terbaik untuk ujian nanti😍. Btw aku nggak tau nih SBMPTN skrg ini sistemnya gimana sih? Soalnya beda sama beberapa tahun lalu kan ya, wkwkw😂

    Apapun itu, pokoknya semangat untuk Syifanaaaa😘, dan jangan lupa selalu berdo'a diiringi sholawat supaya do'anya cepat sampai ke langit ketujuh, dan hajatnya dapat terkabulkan, hihi Aamiin😁🤧

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah aku malah belum pernah install Snapchat tuh Kak! Hahah 🤣 Tahun ini SBMPTN agak beda dari 2020. Kalau 2020 hanya TPS. Tahun 2021 ini TPS+TKA jadinya lebih berat gitu. Padahal juga sebelum 2020 sama kaya gitu. 2020 pengecualian aja hahaha 🤣

      Iya Kak Awl, semoga diberikan yang terbaik dan didengar sama Allah. Aamiin Kak Awl.. Terimakasih banyak Kak Awl! 💕

      Delete
  2. Syifaaa, semangat untuk SNMPTNnyaaa 💪🏻 good luck! Semoga bisa diterima di jurusan yang Syifa inginkan ❤️
    Syifa juga kueren bisa memanfaatkan gap yearnya dengan kegiatan yang sangat bermanfaat 🥺

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamin Kak Lia... Terimakasih atas doa baiknya. Semoga Kak Lia juga lancar urusannya. Hehe, melakukan hal di atas supaya bermanfaat dikit-dikit Kak Lia. 😂

      Delete
  3. Good Luck Syifana!! Sukses terus untuk cita-cita Syifa. Semoga apa yang diinginkan bisa tercapai yaaa~😇 aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin Kak Reka! Terimakasih sudah di doakan. Sukses kembali untuk Kak Reka. 😇

      Delete
    2. Btw baca balasan komentarnya kak Friska dan ternyata Syifa tertarik untuk masuk ke jurusan yang sama denganku 😁, suka merasa senang sendiri kalau ketemu orang yang punya minat masuk ke jurusan minim peminat ini, tapi kayaknya sekarang udah cukup banyak yang tertarik haha.

      Delete
    3. Oh ya Kak Reka? Memangnya dulu waktu kuliah Kak Reka majornya apa?

      Delete
    4. aku ambil Psikologi, syifaaa

      Delete
    5. Uwwooww Kak Reka punya background psikologi??? Waaahhhh,,, kereeennnn bangeett!!! Jadi pengin nanya banyak-banyak nih ke Kak Reka!!!

      Delete
    6. Boleh Syifaa,silahkan tanya aja. Aku terbuka lewat email ^^

      Delete
    7. Hehehehe, thank you so much Kak Reka...

      Delete
  4. semangat syifana ? sukses selalu untuk cita - citanya , jujur saya pun juga pernah berada disituasi seperti itu, gini sayapun juga mulai menggepakkan sayap saya untuk menuju kehidupan lebih baik dengan mulai terjun bagun bisnis sendiri agar saya tak seolah menjadi budak orang lain terus.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamin Kak Tari... Terimakasih atas doa baiknya ya. Semoga Kak Tari juga sukses.

      Wah justru itu hal bagus Kak Tari. Bangun bisnis sendiri, apalagi kalau bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain. Suatu saat pun, kalau ditakdirkan dan diizinkan oleh Tuhan, Syifana juga ingin membuka bisnis sendiri dan buka lapangan pekerjaan untuk orang lain. Hehe. Aamiin.. 😂

      Semangat untuk Kak Tari 💕

      Delete
  5. Semangat syifa!!!! Kerja keras tentu akan membuahkan hasil 😁 Jadi pasti bisa masuk ke jurusan yg diinginkan dan jgn lupa berdoa. Penyertaan Tuhan kunci juga dari perjalanan hidup kita hahaha
    Btw twibbon apaan ya syif? 😂

    Terus jurusan apa tuh yg kamu incar??

    Sempet ngalamin kerja dl sblm kuliah tentu suatu hal plus. Biasanya kalo uda sempet nyicipin nikmatnya dpt uang, jarang loh yg mau lanjut ke jenjang berikutnya. Salut kamu masih mau kuliah. 😊 nah krna uda tau rasanya kerja, ntr pas lulus uda ga bingung lg tuh karena menurutku, habis lulus itu ibarat masuk ke dunia yg sesungguhnya. Sikut2an di dunia kerja, dimarahin kalo salah, jilat atasan, dan kekejaman dunia kerja lainnya. Bersyukur aku masuk di tmpt kerja yg ga begitu lingkungannya 😅 Pernah aku ada dlm lingkungan kerja kaya gitu akhirnya aku putusin resign aja setelah 5 bln kerja hahaha Daripada punya penyakit mental health kan wkwkw

    Oia, kamu incar jurusan apa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak Friska, semoga diberikan yang terbaik. Kuncinya, berusaha dan berdoa. Gara-gara pada komen untuk jangan melupakan Tuhan Syifana malah pengin berdoa yang kenceng, hahah. 🤣 Maksudnya lebih serius lagi. Ya, karena Tuhan kan yang punya takdir.

      Twibbon itu semacam bingkai gitu Kak Friska. Jadi nanti foto kita ada bingkainya, dan itu seragam sama orang lain. Dan sudah ada templatenya biasanya.

      Karena kebetulan Syifana anaknya suka belajar dan cinta belajar. Hahaha. Tapi belajarnya ya yang Syifana suka sih. Hahaha 🤣 Jadi, waktu take off dari sekolah tuh rasanya kangen aja. Hahaha 🤣

      Wah, ternyata nggak cuma aku yang mikir gitu. Dunia kerja emang seekstrim itu ya Kak Friska. Wkwkwk 🤣 Bener banget Kak Friska, mending keluar daripada makan ati di circle yang toxic. Huhu 😪 Bersyukur Kak Friska sudah ditempatkan di tempat kerja yang lingkungannya lebih baik. Semoga selalu lancar ya Kak Friska. 🤗

      Syifana ambil jurusan yang masih sekitaran rumpun soshum, Kak Friska. Rencananya ingin masuk psikologi atau sastra. Tinggal nanti bagaimana hasilnya, belum tahu. Hahah 🤣

      Semoga Tuhan dengar apa yang Syifana minta, ya. Aamiin...

      Delete
    2. Mantap Syif. Jangan kasih kendor ya berdoanya hehehe

      oooh twibbon tuh bingkai. Terus jadi pada ramean gitu ya bertebaran di jagat IG karna disuruh pasang.

      Iya dunia kerja memang seekstrim itu. Makanya kadang orang blg tempat kerja juga jodoh-jodohan haha

      Wow. Psikolog dan sastra?? Semoga masuk ya di jurusan yang kamu inginkan ^^

      Amiiin

      Delete
    3. Iya Kak Friska, duh kan inget lagi hahaha 🤣

      Iya betul banget Kak Friska, seragaman semua! Hahaha 🤣

      Semoga Kak Friska selalu dapat circle kerja yang sehat-sehat dan baik-baik selalu ya Kak! Begitupun juga dengan aku kelak. Aamiin...

      Aamiin Kak Friska, makasih banyak huhuhu 😍😍😍

      Delete
  6. Baru main ke sini lagi, desain blognya udah berubah. Keren.

    Untuk rencananya, semoga sesuai apa yang kamu harapkan. Saya mah ngga masalah kalo misalkan ada teman upload Twibbon, sekalipun saya ngga lulus. Tapi ngga relevan juga kalo saya ngomongnya gitu, soalnya saya juga lulus PTN.

    Intinya mah jangan jadikan patokan jalan hidup orang lain untuk jadi patokan hidup kamu. Sulit euy, ngikutin hidup orang-orang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha, makasih Kak Rahul. 🤣

      Aamiin Kak Rahul, terimakasih. Hehehe, sejujurnya sih nggak apa-apa Kak Rahul. Tapi kalau normalnya manusia pasti beberapa kali sempat lah "iri". Meski orang lain nggak boleh kita salahkan atas kejadian yang kita alami.

      Siap Kak Rahul. Berabe nanti kalau ngikut pola hidup orang lain. Nanti jadi tida otentik. Hehe 😂

      Delete
  7. iya nih ternyata ada yang fresh di header ya, cakepp
    perasaan Syifana kayak aku dulu pas milih jurusan SPMB dulu nyebutnya, takut ga ketrima, takut sia sia les privat,les ini itu, pilih fakultas yang grade biasa. Tapi rasanya kok ga ada tantangannya. Mau milih kedokteran malah ga percaya diri, kalau diingat ingat ada nyesel ada enggaknya juga. bingung

    ikutan volunter begini bagus juga, aku dulu cukup sering ikutan
    lumayan nambah pengalaman, temen, cara kerja dari orang lain juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwk Kak Ainun, makasih! Maaf ya belum bisa kunjungan balik ke blog Kak Ainun, nanti semoga setelah ujiannya kelar bisa lebih aktif lagi BW ke teman-teman lainnya.

      Wkwkw kan kan? Overthinking sih Kak ini akunya, padahal kan ya ya udah yang penting usaha dulu. Huhuhu 😭 Sepertinya memang semuanya ada plus minusnya masing-masing. Hm 🤔

      Iyeess Kak Ainun, tentunya selain nambah pengalaman, kita jadi punya relasi yang lebih luas. Hehhehehe

      Delete
  8. Good luck adik kecil!

    duh nih anak udah gede aja ya, udah kerja, udah bisa menghasilkan uang sendiri, udah jadi volunteer di LSM.
    kalo aku kakakmu, aku pasti bangga banget punya adik seaktif dan sepinter kamu.

    anyway, semoga apapun yg syifana inginkan terkabul ya...

    bismillah syifana...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Uwaaww thank you so much Kak Ady 🤗

      Laah laahh, aku sudah besar lah ini. Sudah 19 tahun, wkwkwk... Dibanding anak SD juga tentunya lebih besar aku hahahaha 🤣

      Aku sih hitungannya juga nggak pintar-pintar banget menurutku, Kak Ady. Cuma suka belajar aja, hahaha. Tapi iya itu, belajar yang disuka aja. Kalau enggak suka sama satu topik, enggan untuk mendalami. Hahahaha 🤣

      Aaamiin Kak Ady!! Aamiin...

      Bismillah...

      Makasih Kak Ady! 😊

      Delete
  9. Semangat Syifa..
    PErjuangan ini baru aja dimulai, semoga kamu, aku dan kita semua sukses menggapai cita cita yang diinginkan.
    Aamin..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin... Makasih ya Kak Dodo sudah mau mendoakan...

      Semoga kita semua juga bisa sukses dan bisa meraih apa yang kita cita-citakan. Aamiin 😊

      Semangat juga ya untuk Kak Dodo!

      Delete
  10. Nak Syifana.. kupanggil nak sajah yah karena umurnya bener-bener sama dengan si Kribo (anak semata wayang saya)... Hahahaha... Cuma mungkin si Kribo lebih muda beberapa bulan dari kamu.

    Karena usianya sama, saya kasih saran yang sama... Bukan sekolahnya yang akan membuat seseorang menjadi sukses dan berhasil. Sekolah negeri atau swasta, terkenal atau tidak, semua bukanlah penentu .

    Penentu keberhasilanmu adalah tentang bagaimana kamu membentuk kepribadianmu, bagaimana kamu melatih mentalmu, bagaimana kamu membentuk pola pikir yang sesuai dengan arah tujuan kehidupanmu.

    Jangan bersekolah hanya karena mengejar ijasah saja. Bersekolah lah untuk mendapatkan ilmu dan skill yang bisa bermanfaat untuk "survive" di kehdupan nyata.

    Jangan minder hanya karena berhadapan dengan mereka yang bersekolah di sekolaj "TOP" karena masa depan itu belum pasti. Mereka belum tentu pasti sukses. Pengalaman hidup saya mengatakan, ada teman yang bersekolah di universitas TOP menjadi blangsak dan susah hidupnya, meski ada juga yang sukses. Teman saya yang tidka diterima di sekolah negeri pun ada yang sukses ada yang blangsak.

    Bukan sekolahnya yang menentukan. Kuncinya ada di Syifana sendiri bagaimana nanti memanfaatkan apa yang Syifana dapat dari sekolah dan menerapkannya di dunia nyata.

    Jangan menyerah untuk bisa diterima di sekolah yang Syifana inginkan, jangan patah arang ketika hal itu tidak terjadi.

    Masa depan tidak ada yang tahu dan bisa memastikan. Bohong besar kalau ada yang bisa memastikan hal itu.

    Jalani hidupmu Syifana sesuai dengan yang kamu mau, berjuang untuk yang terbaik, dan bersiap untuk menghadapi kemungkinan terburuk.

    Semangat yah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. The best comment that I ever read... Heheheh, makasih banyak atas nasehatnya Pak Anton. Senang sekali diberi wejangan seperti ini. Akan Syifana dengarkan dan praktikkan selalu. Sehat-sehat ya, Pak Anton...

      Delete
  11. Selalu kagum sama mereka yang masih usia belasan, tapi punya impian dan determinasi tinggi dalam menjalani kehidupan. ;)

    Sukses untuk ujiannya, semoga dilancarkan dan dimudahkan ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Kak, terimakasih ya atas doanya. Aku justru selalu kagum sama orang dewasa yang punya banyak pengalaman.

      Sukses selalu juga ya untuk Kakak... Thank you so much.

      Delete
  12. Haloo Syifanna..🤣
    Huuaa semangat.. doaku yg terbaik menyertaimu. Aku tau gimana rasanya bimbang soal urusan masa depan. Pernah ngalamin juga soalnya, gagal sana-sini. Orang tua bingung. Aku pun bingung. Tapi percaya deh. Kalau kata dosen saya. Sebenarnya setiap kejadian itu selalu punya maksud2 tersendiri kenapa terjadi dalam hidup kita. Cuma masih jadi misteri dan bakal reveal sendirinya seiring waktu berjalan..

    Tapi kamu keren, ngisi one year gap dengan kegiatan yg bermanfaat.. semoga SBMPTNnya lulus yah.. ditunggu kabar2 baiknya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallooo Kak Bayu, sorry yaaa belum bisa main lagi, hehehe. Tapi soon aku BW lagi.. Kayaknya hampir semua orang bimbang kalau urusan masa depan, yah? Haha.

      I agree Kak Bayu, aku juga sering dengar kalimat begitu. Setiap apapun kejadian yang datang dalam kehidupan kita, itu punya maksudnya sendiri. Kitanya aja yang kadang nggak ngeh. Hehehe

      Aamiin... Makasih doanya Kak Bayu.. Sehat selalu, Kak Bayu...

      Delete