A Slice of My School Life


Menyikapi usulan tema dari Kak Rahul tentang Kronik Masa Sekolah, tentunya kalau berbicara memori rasanya nggak akan cukup dituangkan hanya melalui tulisan. Of course, selain ada jutaan kejadian yang terjadi setiap harinya mungkin otak gue ini juga nggak mampu menampung semua hal secara terperinci. Jadi, sembari menulis ini gue sedikit-sedikit merefleksi hal-hal di masa lalu dan menarik benang merah yang menyebabkan Syifana yang sekarang. *Duh dramak 😂

1. Primary School - About Personality

Gue mulanya nggak begitu paham, kenapa gue menyebut diri gue introvert tapi orang-orang menganggap kalau gue adalah seorang ekstrovert. Dan usut punya usut, di masa inilah kepribadian gue mulai terbentuk. 

Mungkin bisa dibilang, tujuh puluh persen (anggap aja gitu) yang mempengaruhi gue di masa sekarang ya kejadian yang ada ketika sekolah dasar dulu. 

So, teman-teman di sekolah dasar ini adalah masa terbanyak ketika gue ikut lomba. Hampir tiap semester ada aja jadwal lomba gue. Entah kenapa, orang tua gue khususnya ibu selalu mendorong gue untuk ikut semua perlombaan. Gue sendiri ingat banget, kali pertama gue ikut lomba di luar 17 Agustus adalah ketika umur tujuh tahun, dan itu disuruh ikut lomba menggambar. Bener-bener pada saat itu, gue nggak ada tanda-tanda yang menunjukkan kalau gue bakat gambar! Sama sekali nggak, anehnya juga gue yes aja perintah ibu. Berbekal pensil warna dan bakat gambar pas-pasan gue dengan percaya dirinya ikut lomba itu dan astaga, if you know guys gue PD-nya minta ampun. Hahaha. Padahal, waktu itu gue cuma gambar dua gunung lalu ada matahari di tengahnya, plus awan lalu ada burung kayak huruf M dan sawah dan tentunya orang-orangan yang mirip jalangkung 🤣 *Disponsori oleh pensil warna Faber Castell.

Surprisingly setelah gue coba barusan untuk gambar persis waktu ikut lomba dulu, gambar gue sama sekali nggak menunjukkan progress apapun. Hahaha 🤣



Astaga, emang gue nggak ada keahlian di bidang gambar begitu, mau digimanain lagi? 😭


Tahun-tahun berikutnya adalah lomba yang semakin memacu gue untuk berkembang. Yakni segala macam jenis perlombaan yang berhadapan dengan publik. Mulai dari lomba mendongeng, baca puisi, tari, pidato, hingga nyanyi tunggal juga gue jabanin. Intinya, trophy di rumah paling banyak dari lomba waktu sekolah dasar. 


Balik lagi soal gue yang introvert, ada satu kejadian yang sangat membekas kala itu. Gue nggak tahu itu bisa disebut sebagai bullying atau enggak, tapi waktu sekolah dasar gue sempat dijauhi oleh teman-teman perempuan selama beberapa tahun. 

Jadi ceritanya gini, ada satu teman perempuan gue yang berambisi banget untuk selalu jadi juara kelas. Sampai-sampai, orang tua teman gue itu ikut campur gimana caranya supaya anak perempuannya bisa jadi juara kelas. Gue masih ingat betul, gue bahkan lihat teman perempuan gue itu dimarahi habis-habisan karena nilai ujian dia jauh dibawah gue. Waktu itu, beberapa anak udah pada pulang dan menyisakan gue. 

Setelah kejadian itu, gimana ceritanya gue lupa yang jelas teman-teman perempuan gue yang lain nggak mau lagi dekat-dekat gue. Semuanya main bareng sama teman gue yang ambisius itu. Sering juga, demi dapat teman yang banyak dia sampai rela untuk traktir teman-teman perempuan lainnya. Kejadian itu berlangsung sekitar tiga atau empat tahun kalau nggak salah. 

Selama itu, gue cuma seorang diri. Dan kalaupun ada teman yang mau main sama gue itu bisa dihitung pakai jari. Nggak lebih dari tiga orang seingat gue. Waktu awal-awal, gue nangis banget lah 😂 Rasanya pengin pindah sekolah, atau malah nggak usah sekolah sekalian. Tapi lambat laun, gue mulai terbiasa. Dari situ, gue lebih sering sendiri. Ke perpustakaan sendiri, ke kantin sendiri, ke toilet sendiri *dulu waktu sekolah dasar lumrahnya ke kamar kecil berdua sama teman. Akhirnya sampai sekarang keterusan deh, gue selalu lebih enjoy ketika sendirian. 

Bersosialisasi bisa kok, ngomong depan umum juga bisa, tapi kalau disuruh milih pasti gue lebih suka apa-apa kalau sendirian. So, here I am. An INFJ. *Hasil tes MBTI


2. Middle School - Learn Again

Nggak banyak yang bisa gue ingat dari masa SMP, selain gue yang ikutan OSIS dan sering jadi petugas upacara. Gue masih bisa belajar dengan baik, ikut les setelah sepulang sekolah hingga pukul sembilan malam, ikut lomba seperlunya, dan berteman secukupnya. Hahaha 😂

Justru, perhatian gue tersita oleh masalah keluarga. Mungkin bagi teman-teman yang pernah baca tulisan gue sebelumnya, waktu sekolah menengah pertama itu adalah masa ketika kedua orang tua gue memutuskan untuk divorced. 

Karena anak pertama, jadi gue nggak bisa untuk mengungkapkan kesedihan di depan adik gue. Pikiran gue waktu itu adalah, apapun yang terjadi gue harus kuat di depan sang adik. Jadi waktu orang tua divorced gue sama sekali nggak mengeluarkan air mata 😂

Setelah perpisahan kedua orang tua, gue ngrasain banget perjuangan ibu gue sebagai seorang single mom. Beliau hebat banget, kerja sambil ngurus anak seorang diri. Respect to my mom

Masih di fase sekolah menengah pertama, lagi-lagi gue harus membesarkan hati dengan kenyataan bahwa ibu menikah lagi. Gue nggak tahu, harus sedih atau senang. Jadi, gue memilih untuk biasa saja dalam menyikapi hal ini. 


3. High School - First Love
 
Oke, di masa ini masih sama seperti sebelumnya. Belajar dengan baik, ikut les, masih aktif organisasi, ikut banyak ekstrakurikuler, dan tentunya teman secukupnya. 

Kalau boleh dibilang, ini masa termenye-menye gue hahaha. 😂 Sekarang dia udah jadi mantan beberapa bulan setelah hari kelulusan. Pft *dasar cinte monyet 🙈

Dia tau gue punya blog, makanya kalau dia baca gimana ya? Hahaha, semoga tidak 😂. Anyway, gue selalu manggil dia dengan Ka. Bukan, bukan karena dia kakak kelas. Ini lebih karena susunan nama dia ada huruf K-nya. 

Hubungan dengan Ka sendiri berlangsung sejak kelas sepuluh, buahahah 🤣 Kita sekelas waktu itu, gue dulu yang suka dia. Hahahah 🤣 Waktu gue deketin, dia sok jaim banget. Asli seriusan! 

Pokoknya pada jamannya, gue pantang menyerah untuk mendekati si Ka ini. Ada aja alasan yang selalu gue cari biar gue selalu terhubung ke Ka 🤣Mulai dari sengaja chat dia untuk ngasih tau tugas apa aja waktu dia nggak berangkat sekolah, sengaja bareng ke perpustakaan atau ke ruang guru untuk ngembalikan buku pelajaran, ngingetin ada PR apa aja untuk besok, sampai kasih semangat dan ninggalin notes di meja dia, yang ini gue ambil lagi notesnya karena geli sendiri hahaha 🤣 Astaga maafkan hambaMu ya Tuhan 😭. Tapi lama-lama, gue capek juga karena si Ka ini sama sekali nggak menunjukkan tanda-tanda kalau dia juga suka balik ke gue. Akhirnya dengan berlapang dada, gue berhenti untuk melakukan segala bentuk pengkodean

Tapi eh tapi, setelah gue menghilang malah Ka balik nyariin gue. *tuh kan 😤  Berbekal sisa-sisa rasa suka yang ada *bahasa apa ini 🤣 gue akhirnya kembali menjalin komunikasi dengan Ka. Hingga pada akhirnya, yeah we have a special relationship. Dunia rasanya hanya milik kita berdua. 🤣

Masih ingat banget, waktu itu pagi hari dan kita satu kelompok mata pelajaran Kimia. Dan itu astaga, malah awkward banget. 🤣 Sampai teman lainnya pada curiga, kenapa kita senyum-senyum sendiri. Hahahaha 🤣

Kelas adalah tempat paling memorable bagi gue! Ka sama gue ini duduknya sengaja deketan (depan belakang). Kalau jam kosong, yang harusnya ngerjain tugas malah dipake untuk bucin duduk berdua dan ngobrol banyak hal. Kalaupun ngerjain tugas, pasti kita sambil bercanda 🤣 Nggak enaknya punya doi sekelas adalah malu banget pas kena marah guru atau dapat nilai jelek. Seolah kayak harga diri tuh anjlog drastis 🤣

Layaknya pahlawan dalam sebuah hubungan, gue yang pernah kena hukuman untuk berdiri di depan kelas karena ketahuan makan (iya, gue ketahuan makan di kelas gitu ceritanya waktu jam pelajaran sama salah satu guru. Bandel banget emang deh 🤣) juga turut didampingi oleh Ka. Padahal dia nggak ikutan makan, tapi sok iye banget pake maju ke guru sambil bilang 

"Bu, tadi Saya juga ikutan makan." 

Ini benar-benar hal yang uh agak waras . Gue sampai bertanya dalam hati "ni bocah otaknya dimane?" Gue yang harusnya dihukum sendirian, jadi sama dia berdiri depan kelas sampai mata pelajaran itu selesai. 🤣

Tahun berikutnya, hubungan kita naik turun. Hahah udah macam roller coaster 😂. Mungkin karena sejak kenaikan kelas, kita udah bukan lagi classmate. Ada beberapa waktu dimana gue dan Ka bener-bener menjauh. Lalu karena kita berdua labil, kita balik lagi. Ampun dah 😖

Kali ini, kita nggak lagi sefrontal macam dulu. Cuma bener-bener orang terdekat gue dan dia aja yang tau kalau gue sama Ka balik lagi. 😂


Bucin Kuadrat 😖


Ini waktu kita udah beda kelas 


Ka ini jago banget Matematika dan Fisika. Di dua mata pejaran itu, dia nggak pernah jeblok nilainya. 


Ojek gratis 24 Jam

Jangan tanya gimana gue bisa dapet screenshootan di atas. Semua masih tersimpan di twitter karena saking bucinnya, dulu gue suka nyimpen gitu di twitter. Nggak gue hapus, buat kenang-kenangan 🤣. 

Pada akhirnya gue dan Ka harus mengakhiri hubungan beberapa bulan setelah kelulusan. Waktu itu gue  merasa jadi manusia paling merana di muka bumi. Tiap kali bangun pagi, gue selalu nangis. Lalu, kalau malam gue berharap dia bakal balik lagi ke gue. Tapi, memang nyatanya semua sudah usai. 🤣 Tenang saja, hati ini sudah kembali sehat! 

Begitulah secuil kehidupan masa sekolah gue yang penuh drama dan kelebayan. Ini kayaknya jadi postingan terpanjang selama gue nulis di blog.


Sebelum menutup tulisan kali ini yang super panjang, gue ingin kasih Korean MV yang mungkin related ke situasi gue pada saat itu. Apalagi waktu moment setelah mengungkapkan isi hati masing-masing, aduh itu so awkward.  🤣🤣🤣




Happy watching and Happy Listen 😍
Ps : Lagu ini sebetulnya punya Epitone Project, tapi biar teman-teman dapet feelnya related to High School, maka gue taruh MV ini hahaha 🤣


22 komentar

  1. pacaran anak sekolah sekarang enak. Bisa pakai chat wa atau aplikasi. Dulu, kami kalau pdkt yaa pas ketemu di sekolah atau jam pulang sekolah. Kadang main ke rumahnya naik motor tanpa memiliki sim.

    Kadang, kalau mau ngobrol via telepon mesti janjian dulu. ga semua orang punya hape. Apalagi kalau ada yang mesti ke wartel untuk telepon. Udah janjian, eh ternyata yang ngangkat bapaknya..hahhahaha
    eh, anak sekarang tahu wartel ga yaa..?wkwkwkwkk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin feelnya sama seperti film Dilan ya Kak Rivai? Nggak ada app macam fb atau WA.

      Hahahah kalo yang ngangkat bapaknya berarti kesempatan untuk unjuk diri itu Kak Rivai, hahaha 🤣

      Aku sendiri mah tentu tau dong Kak Rivai. Dulu waktu kecil juga sering diajak ibu untuk ke wartel, nelpon bapak yang sedang di luar kota. Sekarang wartel kayaknya sudah nggak ada ya, Kak Rivai? 🤔

      Delete
  2. Jadi ingat pernah ada teman juga yang dijauhin kayak Syifana karena suatu masalah, dan menurut saya itu bukan bully juga sih. Terlepas kalo misalnya si rival Syifana ini memang sengaja untuk ngejauhin Syifana dari teman-teman yang lain.

    Saya kira, first love Syifana itu adanya di SD atau SMP, ternyata baru di SMA yah. Lucu juga. Sebagai laki-laki, itu kayaknya sikap spontanitas sebagai pacar profesional untuk maju nemenin Syifana. Sayapun akan melakukan hal yang sama. Mana mungkin saya bisa liat pacar sendiri berdiri sementara saya di belakang asik duduk. Ha ha ha

    Terimakasih sudah berbagi cerita masa sekolah, Syifana. Cerita teman-teman bikin hari saya jadi penuh tawa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, menurut Syifana yang terakhir itu first love. Sebab sejak SD sampai SMP belum pernah suka atau naksir dulu ke cowok, apalagi sampai nglakuin hal yang gila dan over gitu hahaha 🤣

      Bener yang dibilang Kak Rahul. Tapi kalau Syifana pada saat itu berpikiran tetap rasional, dan tidak ada special relationship juga ogah banget dihukum gituan hahaha. 🤣

      Makasih untuk Kak Rahul yang sudah mengusulkan topik yang luar biasa. 😊

      Delete
  3. ceritanya menarik sekali!

    tough banget ya waktu SD nya mbak T.T
    kalo aku mungkin udah ga kuat tu, walaupun emang temen juga ga banyak2 amat si wkwk tapi ga enak bener dijauhi gitu T.T

    keren si ka pengorbanannya untuk dihukum biar bisa bareng :))
    kok aku ga pernah gitu ya

    dulu waktu SMA, aku udah menjalankan hubungan LDR gegara twitter.. terus kuliah juga LDR.. hidupku penuh LDR wkwkkwkw

    Alhamdulillah dah nikah sama pacar yang LDR juga dulu :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha makasih Kak Andie, iya sulit-sulit gimana gitu. Tapi untungnya sudah berlalu 🤣

      Ya mungkin karena Kak Andie LDR 🤣 Tapi LDR pun justru lebih sulit menurutku Kak Andie. Dan Kak Andie jauh lebih keren apalagi sampe jadi istri. Omaygad itu perjuangannya pasti nggak main-main sih 😲

      Semoga Kak Andie dan istrinya selalu diberikan kesehatan dan kebahagian selalu oleh Tuhan ya. Aamiin.

      Delete
  4. duh... sedih juga ya baca paragraf-paragraf pertama tulisanmu, yang dijauhi temen-temen cuma karena entah apa, aku ga paham jg.

    trus sama keluarga jg.

    Tapi aku yakin, karena semua itu, syifana ini emang tipe perempuan yang akan jadi survivor dan kuat, mungkin bisa jadi alpha female nih.. meskipun ngakunya introvert tap ga menutup kemungkinan.

    dan di akhir-akhir, menyenangkan nih ceritanya.. aku kyk nonton ftv,, hahahaha... seneng bacanya, jadi iri sama Ka nih, pengen jg kan disukai sama syifana yang manis adorable, lucu, cantik dan pinter ini.

    Syifanaa, semangaaat!
    lebih sering cerita-cerita yaaa, kusuka... hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Kak Ady!
      Waduh-waduh alpha female? Hahahah 🤣 Kayaknya itu too high buat aku deh Kak Ady, hahaha 🤣

      Wadaw justru Ka yang ninggalin aku Kak Ady, jadi jangan iri hahaha 🤣 Bisa ditebak mungkin Ka jenuh dan bosan.
      Hahaha 🤣

      Semangat juga Kak Ady, aku pun sangat senang juga kalau dengar cerita dari Kak Ady 😊

      Delete
  5. Yaampun sweet bener baca ceritamu masa SMA 🥰🥰🥰
    Pas di kampus, adek kelas ceweku pernah loh rela dapet nilai jelek buat bantuin cowonya yang ketauan apa gitu. Itu sih gile benerrr. Kayanya aku jadi dia ga akan serela itu jatohin nilai krena cowo 😂 apalagi susah dapetin nilai bagusnya wkwkw

    Masa SD-mu kuat ya. Pasti berat tiba2 dijauhin gituu sama temen2 cewe. Mungkin ini knp kamu jd cenderong introvert skrg yaak

    Trus ditambah SMP pun kamu tegar banget. Berat pasti menghadapi perceraian orang tua 😢

    Oia, gambarmu pas SD itu kamu lagi reka ulang kan? 🤣🤣🤣 anak SD biasanya gambar kaya gt ga sih. Kaya uda template. Gunung dua, matahari tengah. Ada burung bentuk M ada jalan dan sawahnya hahahaa aku puj pernah gambar cem gitu 😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak Friska, kadang juga enggak habis pikir kenapa bisa ya nglakuin hal-hal bodoh kalau udah nyangkut masalah cinta? Hahaha 🤣 Emang kayaknya perasaan mengalahkan otak kalau lagi kasmaran 🤣

      Kuat Kak Friska asal bukan ngangkat beton aja hahaha🤣 Sepertinya juga kenapa aku jadi introvert.

      Heheh, semoga banyak pelajaran yang bisa diambil dari masalah itu Kak. 😊

      Iya dong, itu aku gambar ulang dan beneran gak ada bakat nggambar hahah 🤣 Karena waktu TK diajarin gambarnya kan gunung dan sawah, mungkin kenapa jadi template bagi para anak SD. Hahahaha 🤣

      Delete
    2. bucin kuadrat kalo kamu bilang yak hahahah

      eleeuuuh Syifa. Kamu kocak banget!!! 🤣🤣🤣

      Kenapa ya ngajarin gambarnya gituuu. Ga yang lebih bagusan lagi gituu ya wkwkwkw

      Delete
    3. Wkwkwk mungkin sudah terpatri di alam bawah sadar Kak Friska, gambar yang paling sederhana huohuohuo 🤣🤣🤣

      Delete
  6. Huee, saya salfok sama lagunya, pernah dengarkan beberapa kali, eh sekarang kembali dengar 🤣 Langsung dilirik si kesayangan, dikira saya lagi kangen cinta pertama 🤪

    By the way, kalau temannya mba Syifana sampai menjauh tapi ajak-ajak teman lainnya agar ikutan menjauh, itu sudah masuk kategori bullying. Kecuali dia menjauh sendiri tanpa ajak-ajak teman lainnya. Hmmm, thankfully, mba Syifana bisa strong menghadapi situasi tersebut ya, dan nggak mengganggu nilai-nilai pelajaran sekolah 😉

    Terus saya ngakak doooong baca betapa ekstrimnya mba Syifana sampai kasih notes di meja segala ahuahahahahaa. Tapi cowok memang begitu, sukanya tarik ulur. Giliran si cewek sudah hampir menyerah, eh dia datang ckckck. However, karena itu pula, mba Syifana jadi punya kenangan manis dan lucu bersama cinta pertama mba 😍💕

    Semoga hati mba sudah baik-baik saja sekarang 😆
    Thank you sudah berbagi cerita indah, mbaaaa 🥳🎉

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ups 🤭 Untungnya cuma lagu hahaha 🤣 Kalau beneran rindu nanti auto dijewer Kesayangan hahah 🤣

      Bersyukur banget karena sudah lewat masa-masa pahitnya waktu SD Kak Eno 😊 dan sekarang jadi lebih independen aja wakakak 🤣

      Iya waktu itu sore mau pulang, si Ka lagi ke belakang lalu Syifana taruh notes di mejanya isinya semangat-semangat gitu sama kalimat hati-hati di jalan pake lope pula hadee 🤣 Makanya balik lagi ke kelas buat ngambil notesnya, untungnya si Ka belum nyampe kelas. Hahaha 🤣
      Bingung juga kenapa kaya layangan yang ditarik ulur hahaha 🤣

      Sudah baik bahkan sangat baik Kak Eno hahaha 🤣 Terimakasih kembali untuk Kak Eno yang sudah bagi cerita juga hehe 😍

      Delete
  7. Syifaaa, aku dong ikut senyam-senyum pas baca cerita kamu sama si Ka. Mana pas masuk paragraf first love ini mendadak emoticons kamu banyak banget bahahaha XD

    Btw, HAIII SESAMA INFJ! 😜 bener banget yang kamu bilang. Aku juga fine-fine aja ngomong di depan publik, sosialisasi juga oke. Tapi ya kalau disuruh milih, tentu saja aku lebih menikmati kesendirian hihi

    Aku ngebayangin betapa dewasanya kamu saat menghadapi perceraian orangtua di masa SMP. Pasti berat dan nggak mudah ya, apalagi sebagai sesama anak pertama aku tau banget rasanya harus terlihat tough di depan adik-adik. But thank God kamu bisa melalui itu semua ya, Syifff (:

    Thank you for sharing your stories! Seru deh Jumat pagi ini bacain cerita teman-teman semasa sekolah dulu 😆

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha mungkin karena kejadiannya belum lama, jadi masih membekas gitu ingatannya Kak Jane hahaha 🤣

      Woah, aku nemu INFJ lainnya selain Kak Friska 😲 Muantaapp 🤤 Bener banget, like enjoy ketika sendiri hahaha 🤣

      Berat tentunya Kak Jane, nggak cuma aku saja sebetulnya. Kedua orang tua dan adikku juga sama-sama berat. Cuma mungkin porsinya berbeda. Hehe 😂 Iya Kak Jane, syukur sudah berlalu.

      Terimakasih juga Kak Jane sudah mampir 💕

      Delete
    2. Wah aku menemukan kesamaan kita brtiga lagi!
      Selain INFJ, kita betiga juga anak sulung hahaha
      Bisa gitu ya 🤣🤣

      Delete
    3. Loh, Kak Friska juga anak sulung ternyata?! Omg, bisa kebetulan gitu yaakk?? Hahahaa 🤣

      Delete
  8. Syifaaa, aku ngikik bagian lomba gambar soalnya aku bisa relate banget 🤣 aku pernah jadi korban perlombaan juga gara-gara mamaku, terus persis kayak Syifa, PD dan senang aja disuruh ikut lomba yang untungnya lomba kali itu adalah lomba mewarnai, soalnya kalau lomba gambar, aku pasti kalah karena gambarku dan Syifa nggak jauh beda 🤣 burung bentuk huruf m itu wajib harus ada kalau tiap gambar gunung atau laut 🤣

    Huaaa pasti sedih banget saat momen patah hati itu 😭 momen patah hati paling nggak enak banget 😩. Bersyukurlah Syifa udah melewatinya fiuh~ semoga bisa segera ketemu dengan penggantinya yang jauh lebih baik 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah so sad banget ya Kak 🤣 Gimana PD nya kita waktu ikut lomba macam begituan 🤣 Ga beda jauh sama aku ternyata 😭 Mungkin kalo disandingkan dengan anak TK juga gambarku low banget hahaha 🤣

      Sedih sih Kak Lia, sampe ga nafsu apa-apa hahahah. 🤣 WK, Alay battt 🤣🤣🤣 Aamiin Aamiin, semoga bisa dipertemukan dengan yang jauh lebih baik.

      Makasih Kak Lia 😍😍😍

      Delete
  9. Syifanaaa gemes banget sih cerita kamu sama si Ka ya ampun aku senyum-senyum sendiri bacanya 😂

    Walaupun akhirnya harus patah hati, tapi percaya aja ini mungkin bagian dari bertumbuh dewasa Syif *lagaknya si Eya kayak orang tua wk*

    Btw aku inget kamu mention di komenan aku soal kamu ga punya banyak teman. Ternyata awalnya karena pas SD ini yaa? So sorry to hear that Syifana 😔 Menurutku juga kalau dia udah ngajak orang lain buat menjauhi, jatuhnya udah bullying sih 😔

    Tapi syukurlah hal itu malah bikin kamu jadi pribadi yang kuat yaa... Everything happen for a reason, memang benar adanya 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha kan kan 🤣 Iya bener kok Kak Eya, patah hati itu mendewasakan wkwkwk gayanya 🤣

      Nggak apa-apa Kak Eya, Kak Eya justru lebih hebat dari aku. You are so strong Kak 💕

      Iya, bersyukur karena sudah berlalu. Semoga baik aku ataupun Kak Eya, bisa sama-sama belajar dari pengalaman masa lalu. Hug Kak Eya ❤️

      Delete