Hallo gua mau update aja, kasus positif corona di Indonesia per 27 Maret 2020 mencapai 1046 kasus. Dengan 87 kasus meninggal dan 46 kasus positif. FYI, keadaan bener udah darurat banget. Masker udah ga bisa dicari lagi, udah langka! Bahkan, kota gua sendiri menerapkan lockdown lokal per 30 Maret nanti sampai dengan 30 Juli mendatang. It's not easy.
Anyways, gua udah ngomong belum ya? UN dihapus, hm. Tanggal 30 Maret yang harusnya UNBK SMA dilaksanakan ditiadakan! Gua ngga tau harus seneng apa sedih. Ya, bukan gua udah belajar mati-matian, enggak gua nggak menyayangkan itu. Toh ilmu ga ada yang sia-sia. Tapi yang gua sayangkan adalah, kenapa ditengah kondisi yang super genting gini manusia masih pada menggembor-gemborkan egonya masing-masing?
Gua nggak tau, kenapa masyarakat kita sebegitu denialnya. Sebegitu shallownya, sampai gampang banget diprovokasi. Gua siang tadi liat tweet yang nongol terus disitu lautan manusia pada recok sendiri. Saling tuding, baku hantam online yaa anything which related about it. Hm.
Gua sadar kok, cuma remaja 18 tahun yang yaa kadang masih suka emosian. Masih suka galau, masih suka sebel ke doi gara-gara kalau dia tiba-tiba ngilang. Tapi, gua ngeliat orang-orang yang mostly diatas gua usianya, tapi kenapa kok masih sempetnya to do something worst? Idk, semua orang boleh kan berpendapat? Tapi kan ya, once moment ngeliat pendapat orang lain dan lu nggak setuju, apa harus ngebego²in? Apa harus keluar tuh semua kata² kebun binatangnya? And as if you are the most right person. Yaaa sekali lagi, manusia adalah makhluk yang unik, ga tau sih menurut lu lu pada.
Kayaknya makin kesini, masyarakat jadi gampang ke trigger. I don't want to talk deeper, but when you have leasure time, you can observe that. Manusia, dan beribu alasannya selalu cari pembenaran.
Oh ya, gua jadi keinget salah satu orang yang secara langsung komen ke gua. Dia bilang "ngapain sih kok urus²?" "Kalo gua jadi lu, gua ga bakal kaya lu", hahahah. Wth? What's wrong with human being? Ini almost sama sih masalah kayak yang di timeline twitter pas siang tadi. Semua orang punya alasan masing-masing kenapa mereka melakukan sesuatu atau berbuat hal yang menurut lu atau kita kebanyakan deh nggak "lazim". Tapi, mengeneralisasi manusia itu menurut gua sumpah tindakan yang, hm konyol? Sorry kalau gak setuju.
Ya gua dengan agak santai, maybe, cuma bilang "kan lu ga tau niat gua apa, terus lu mau gua ngikut semua kata lu?" . Dan si dia cuma jawab udah lah males berdebat sama lu. Hahahah see? He was talked that just a debate?
Ini nih, yang mungkin terjadi sama masyarakat kita saat ini. Sulit menerima opini orang lain. Mereka suka dibilang open mind, mereka mendeklarasikan kalau mereka open minded. "Open minded dikit dong lu!", "Ah elah ga open banget sih!" . Tapi sendirinya nggak sadar, definisi open minded yang sebenernya itu gimana.
Udah maghrib! Gua balik lagi Insya Allah di lain kesempatan. Semoga dunia lekas pulih, lagi-lagi gua cuma bisa doa yang terbaik, selain mengikuti anjuran pemerintah untuk belajar dari rumah. Ya karena gua masih pelajar. Thank you all! Stay safe and keep social distancing.
0 komentar