MOVE ON? BERAPA LAMA?


Cie yang lagi usaha move on! 

Gimana Pak, Bu? Sehat hatinya? 

Masih bisa nafas kan? 


Hello, entah kenapa gue malah pengin nulis masalah ini. Harusnya sih, plan gue itu mau up dongeng lagi. Tapi, ya udah lah ya, ngga apa-apa. 

Kayaknya, hidup belum benar-benar hidup kalau belum pernah ngrasain apa yang namanya patah hati. Belum hidup kalau nggak pernah tau gimana sakitnya ditinggal pas lagi sayang-sayangnya. Lol 😂

Beberapa orang bilang, kalau habis patah ya kita harus move. Nggak sedikit dari kita, yang habis patah langsung otw cari yang baru. Beberapa lagi, ada yang menjomblo untuk sementara waktu bahkan ada yang sampai bertahun-tahun. Katanya, terlanjur sayang!

Yang menjadi topik permasalahannya adalah, kita nggak pernah tau seberapa lama fase move on-nya setiap orang. Kita, nggak bisa memukul rata seberapa lama waktu yang dihabiskan seseorang untuk bangkit dari "keterpurukannya". 

Kalau lihat orang yang habis putus, terus sebulan kemudian dapet gebetan baru, ya terus why? Kalau lihat orang habis udahan, terus masih update status galau di media sosial setelah satu tahun kemudian, ya terus why? What's our business? 

Kita nggak pernah tahu apa yang udah dialami mereka selama masa itu. Bisa aja kan, karena emang kepribadian dia atau karena suatu hal, dia benar-benar butuh seseorang? Bisa juga, mereka yang memutuskan untuk nggak menjalin hubungan untuk beberapa waktu, emang karena murni fokus ke urusan pribadi dulu atau emang takut/trauma. Hey man, we don't know. 

Nggak ada pattern standar yang mengharuskan lo untuk jangan berhubungan dulu untuk fase yang lama pasca putus. Nggak ada rule khusus untuk harus cepet-cepet dapet yang baru setelah udahan. Itu semua cuma bias-bias yang udah terlanjur develop in our society. 

Mau lo langsung dapet doi baru setelah seminggu putus, mau lo nunggu sampe lima tahun kemudian baru punya lagi, nggak ada yang salah dengan itu. Nothing. Yang salah adalah humans yang melabeli kehidupan orang lain seakan-akan mereka paling tahu sejagat raya ini. 

"Astaga, gampangan banget sih open heart gitu!" 

"Pasti selingkuh duluan ya, makanya dapetnya cepet?" 

"Ya elah bro, udah sih ngapain lama-lama stay, cari yang lebih bening banyak!" 

"Jangan mendramatisir deh, mau move on apa terus mengasihani diri sendiri?" 

Everything seems wrong in their point of view. 

Karena begitulah masyarakat kita sekarang. Eh, atau udah dari dulu malah? Hehe. Apapun itu, lakukan yang menurut lo bener. Hidup lo, ya milik lo. Yang bertanggung jawab atas segala risiko, ya lo sendiri. Baik, bahagia, sedih, duka, semuanya itu ada di zone lo, bukan mereka. 

Akhir kata, SELAMAT MOVE BAGI YANG MAU MOVE ON! 

2 komentar

  1. Aku termasuk orang yg curiga kalau ngeliat orang baru putus dua hari kemudian langsung ada gantinya HAHA, "itu sih bukan move on secara harfiah, tapi memang doinya aja gak tahan lama-lama sendiri atau malah udah selingkuh duluan!". However, pada akhirnya gak peduli juga dengan kadar move on tiap orang. Karena sebetulnya move on ini dilandasi dengan hubungan yang bagaimana dulu? Kalau memang hubungannya masih main-main, ya no wonder ada yg bisa langsung ketemu gantinya walau baru putus berapa minggu. Seringkali orang-orang yg mengalami fase move on berat ini adalah orang yang tipe hubungannya serius, berkomitmen namun bisa aja dikhianati atau prinsip keduanya berseberangan. Kalau sudah begitu, memang gak bisa dipastikan ya berapa lama seseorang butuh untuk bangkit dari hubungannya yang telah kandas. Kalau aku pribadi menerapkan prinsip bahwa move on gak selamanya harus ditunjukan dengan muncul bersama pasangan baru. Being independent and happy with ourselves without worrying our significant anymore adalah tanda salah satu move on yg berhasil. Yah walaupun dulu sempet sih, menjomblo lama terus disangkanya masih belom move on dari mantan. Yakali move on harus pindah ke hati yg baru, kan gak juga😌 Hehe jadi curhat nih. Nice sharing anyways!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju banget hehe, thank you udah mampir, I'll be back too.

      Delete