BEN 180°. Lagu yang jika ditilik artinya membuat gue kembali mempertanyakan, apakah cinta itu ada batas kadaluarsanya? Di lagu itu bilang, bahwa cinta itu sama aja, semua laki-laki sama. Semua akan memudar perlahan berjalannya waktu. Apakah begitu?
Well, gue sendiri bukanlah pakar cinta atau master dalam bidang kaya begini. Karena pengalaman gue masih seuprit, jadi gue nggak bisa bilang apakah hal itu benar atau nggak. Mungkin kawan-kawan di sini bisa menjawabnya. Hm...
Tapi ngomongin soal cinta yang bisa memudar, gue malah membandingkannya sama seperti kita punya barang baru. Pas di awal, pasti kita seneng banget, sensasi senang, maunya deket terus, mandangin setiap saat, ngcheck berulang kali dan memastikan barang yang baru itu masih berfungsi, bahkan sampai browsing cara-cara merawat produk atau barang baru tersebut. Semua hal yang baru, terlihat menarik, ngebikin excited dan euforia kebahagiaan lainnya.
Tapi, apa yang terjadi setelah beberapa bulan kemudian? Satu tahun kemudian? Rasa bosan perlahan mulai menghampiri, hingga kita ada di tahap ignorant. Kita nggak lagi peduli sama barang yang sebelumnya, pagi siang malam selalu kita rawat. Atau kalau misalnya masih ngrawat pun, gue cukup yakin bahwa sensasi senang ketika pertama kali dapat barang itu bakal hilang, dalam artian nggak ada lagi. Am I Wrong? Correct me! Apalagi kalau nilai barang yang kita punya itu nggak sebegitu berharganya. Gak mehong-mehong amat, aka easy to get.
Sadly, gue juga lupa pas SMA materi ekonomi yang ngjelasin tentang kurva penawaran dan permintaan. Pokoknya yang kurvanya tu naik terus turun. Hft :( Pardon me, gue anak science tapi lemah dalam hitungan. Nilai eksak gue almost lebih kecil dibanding dengan mata pelajaran sejarah, kesenian, bahasa apalagi. Oke, seinget gue tuh pokoknya pas diawal emang permintaan bakal naik, tapi ada satu titik dimana saking tingginya dan banyaknya produksi ngebuat konsumen ada di titik jenuh, alhasil kurvanya tu turun lagi.
Kenapa gue ngjelasin begituan? Karena itu tadi, mungkin mirip-mirip kali ya sama CINTA itu sendiri. Awkwkkw. Bakalan jenuh juga kalau dosisnya kebanyakan! Makanya ada orang yang bilang, kalau cinta itu juga perlu dirawat, disirami, supaya nggak layu dan supaya nggak mati.
Caranya? Mana gue tau hahaha. Gue kan bukan pakarnya! Tapi kalau boleh bilang, merawat cinta itu nggak bisa salah satu pihak aja. Dua-duanya kudu kerja sama. Gimana caranya menghadirkan kesan baru, yang bahkan bisa melekat sepanjang usia.
Duh, asli gue geli baca tulisan gue sendiri. Pengin gumoh, ahahhaha. Semoga kalian kuat ya!
4 komentar
Kalau cinta yang memudar, berarti ada yang salah di dalam hubungannya. Kebanyakan orang bilang bahwa rasa jenuh dan bosan itu wajar adanya, tapi menurutku kalau bisa jangan sampai rasa itu hadir dalam sebuah hubungan 😂.
ReplyDeleteJenuh itu katanya karena rutinitas yang dilakukan selalu sama setiap saat, jadi sebelum mencapai titik jenuh, ubah rutinitas yang ada. Bisa dengan menambahkan atau mengganti.
Anyway, selama bertahun-tahun aku menjalin hubungan dengan orang yang sama, aku bahkan nggak pernah ngerasain yang namanya bosan dan jangan sampai ngerasain 😂. Tiap hari saat ketemu dia rasanya hepi terusss, seperti layaknya bertemu anggota keluarga, apakah ada rasa bosan setelah bertahun-tahun tinggal bersama? Rasa-rasanya nggak ada terlintas kata "bosan" dipikiran.
Hehe, memang benar rasa bosan itu wajar. Tapi, untuk "pergi" yang harus ditimbang lagi. Semoga hubungan kakak dan pasangan baik-baik selalu ya. Aamiin 😍
DeleteWaduuuh bahasannya cukup berat nih, mba 😆
ReplyDeleteSaya pribadi belum pernah mengalami rasa jenuh sama pasangan meski sudah bertahun-tahun lamanya, dari usia masih 20 tahunan sampai sekarang 30 tahunan 😂 Semoga sih nggak terlintas rasa itu, ya. Meski nggak bisa dipungkiri, yang namanya perasaan suka hadir tiba-tiba. Namun kalau kita mau put efforts untuk merawat dan menjaga, akan ada kemungkinan, rasa cinta kita bisa tetap tumbuh dan dijauhkan dari jenuh dan rasa buruk lainnya 😍
Kalau dari pengalaman saya pribadi, salah satu cara paling sederhana dalam merawat cinta adalah dengan menjaga komunikasi dengan pasangan. Meski sudah berjalan lama, nggak ada salahnya cari topik baru, hobi baru yang bisa dilakukan berdua 😁 Jadi percakapan sehari-hari juga nggak monoton, hehehehe.
Selain itu, karena kami berdua suka travelling, jadi selalu cari kesempatan untuk pergi travelling, biasanya dengan travelling, setiap dari kita akan dipertemukan dengan challenge baru entah dalam perjalanan dan lain sebagainya. Jadi bisa semakin mengukuhkan hubungan agar bertambah erat 😆 Well apapun itu, semoga kelak jika mba Syifana menjalani hubungan serius, mba bisa dijauhkan dari rasa jenuh dan bisa terus saling cinta dengan pasangan 😍 Semangat, mba 💕
Nggak berat kak, karena itu cuma segumpal pikiran aku yang kebetulan terekam jejak tulisan. Aku mungkin perlu belajar dari banyak orang. Dari Kak Eno apalagi, ehehe 😂
DeleteAku pun cuma penasaran apakah memang seperti itu kenyataannya?? 😂 Tapi bisa iya bisa tidak, tergantung bagaimana diri kita masing-masing, mungkin ya? Hm..
Semoga Kak Eno dan kesayangan jadi pasangan yang selalu diberkati sama Tuhan. Selalu diberi kelimpahan nikmat dan rezeki. Aamiin ❤️❤️❤️