Lebih Banyak Indonesia



Untuk kita semua

Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Pendidikan adalah senjata yang ampuh untuk membangkitkan generasi dengan pola yang berintelektual. Pendidikan menjadi jembatan antara kegelapan yang tidak tahu menahu dengan terang benderangnya ilmu serta sumber masa depan yang cerah. Pendidikan membuka mata, hati serta pikiran kita untuk menjadi manusia yang lebih beradab. Seringkali pendidikan malah disalahgunakan dan disalahpahami oleh oknum yang tak mengerti akan esensi dari pendidikan itu sendiri. 

Di negeriku, pendidikan menjadi barang yang sangat istimewa karena nyatanya tak semua mendapatkan akses pendidikan yang merata. Bahkan di daerah perkotaan sendiri pun aku menemukan masih banyak anak-anak yang tak sanggup mengenyam pendidikan tinggi karena terbentur berbagai keadaan. Kondisi ekonomi, tuntutan keluarga sampai hal remeh temeh kurangnya informasi yang didapat karena malas mencari atau kelupaan karena lebih asyik berselancar di youtube atau media sosial. 

Sejak bertahun-tahun yang lalu, negeriku telah berjuang untuk mengentaskan kemiskinan serta jurang kebodohan. Bertahun-tahun pula negeriku bergulat dengan angka kemiskinan yang terus bertambah tajam padahal tak sedikit dana yang sudah digelontorkan oleh pemerintah. Lalu mengapa masih ada di sini? Selama itu pula, pemerintah selalu mengupayakan untuk menuntaskan program-program yang dirancang sedemikian rupa demi selesainya siklus keterbelakangan rakyat yang tak berkesudahan. Tapi mengapa masih di sini? Butuh berapa dekade lagi agar bangsa ini lebih baik? Lebih baik agaknya jadi barang mahal sebab berpuluh-puluh kali kita merdeka realitanya kita juga tetap masih ada di sini. 


Apakah negeri ini kekurangan orang pintar? Tidak juga. Banyak anak muda yang berprestasi, lulusan sekolah internasional lalu dengan pekerjaan yang amat layak dan gaji mentereng. Apakah negeri ini kekurangan orang dermawan? Tidak juga. Masih ada milyader yang berhati baik yang mau membuka sekolah-sekolah gratis untuk anak-anak kurang mampu. Apakah negeri ini kekurangan penggiat budaya? Tidak juga. Ada mereka kaum maestro budaya yang setiap tahun agendanya mempertemukan seluruh putra-putri bangsa dari Sabang sampai Merauke untuk bersatu untuk menyuburkan kebudayaan milik negeri. Masih ada mereka yang hadir untuk beberapa kebaikan. 

Begitulah negeri ini sekarang. Ada lebih banyak manusia yang antipati dan egois yang kerjanya hanya mengenyangkan perut sendiri dan menimbun kekayaan. Ada lebih banyak manusia yang meninggikan keinginan pribadi ketimbang berbagi lima ratus rupiah kepada pengemis di lampu merah. Ada lebih banyak manusia yang nyaman berdebat lewat ketikan jari di internet, berlindung dibalik akun palsu, mencaci dan menghina orang lain yang mereka anggap jelek dan hina seolah-olah mereka lebih baik daripada orang yang mendapat serangan tak mengenakkan itu. Ada lebih banyak manusia yang muncul dengan banyak ujaran kebencian, provokasi dan saling tuding hanya karena berbeda paham. Negeri ini, Indonesia. 

Indonesia, sebuah tanah yang hasil buminya melimpah, yang katanya hanya bisa dinikmati mereka yang punya kekuasaan, masih harus berjuang untuk mengenyahkan sederet problematika agar tercapai satu tujuan yang selalu diidam-idamkan. Indonesia, kalau ada banyak rakyatnya yang hirau dan tak peduli, maka harus lebih banyak lagi rakyatnya yang sadar akan nilai berbagi dan kepedulian. Kalau ada banyak rakyatnya yang menebar kebencian, maka harus ada lebih banyak lagi rakyatnya yang menjunjung kedamaian. Kalau ada banyak rakyatnya yang malas maka harus ada lebih banyak lagi rakyatnya yang rajin, ulet dan gigih. 

Pada akhirnya, semua tidak bisa berjalan jika hanya satu arah. Tidak bisa demikian. Semuanya harus saling bersinergi, bahu membahu. Selamanya, jika terus menerus seperti itu, maka Indonesia kita ini tetaplah Indonesia yang sama tanpa perubahan apapun. 

2 komentar

  1. Hi! Nice postπŸ‘πŸ» Pendidikan emg fundamental bgt untuk mencerminkan suatu kondisi negara, kebetulan aku juga nulis tentang ini berdasarkan pov dan pengalaman pengabdian di beberapa daerah, siapa tau mau baca klik link ini ya: https://justawl.blogspot.com/2019/02/terlalu-besar-untuk-gagal.html?m=1
    semangat terus ngeblognya!

    ReplyDelete
  2. Terimakasih atas komentar positifnya, aku mampir balik nanti...

    ReplyDelete